Kumpulan Puisi Untuk Memperingati Hari Guru Nasional

-- --

Kumpulan Puisi Untuk Memperingati Hari Guru Nasional

Kumpulan Puisi Untuk Memperingati Hari Guru Nasional Puisi bukanlah sekadar jenis karya sastra, tetapi juga dapat menjadi penyampai pesan. Kata-kata indah dalam bentuk puisi bisa merangkai rasa syukur, kebanggaan, dan rasa terima kasih.Nah, pada peringatan Hari Guru Nasional yang ke-78 tahun ini, detikers dapat mempersembahkan sebuah puisi kepada guru tercintamu. Berikut kumpulan puisi Hari Guru Nasional untuk dibaca pada 25 November 2023. 

1.Guruku Tersayang 

Oleh: I Kadek Agus Sudiandika 

Ketika pagi aku datang 

Senyummu selalu terkembang 

Menyapaku di pintu gerbang 

Kau tepuk pundakku dengan tenang 

Memberiku semangat untuk menang 

Melawan rasa tak senang 

Guruku yang kusayang 

Engkau laksana bintang 

Hapuskan gelap dalam terang 

Teruslah menjadi tempatku berpegang 

Tempatku bersandar di kala tegang 

Memberiku bekal di masa datang 


2: Untukmu Guru 

Oleh: I Kadek Agus Sudiandika 

Marahlah jika kami salah 

Tertawalah jika engkau gundah 

Dan tetaplah tunjukkan senyum terindah 

Engkau berjuang tanpa lelah 

Membimbing kami di sekolah 

Mengajarkan ilmu, akhlak, dan akidah 

Suaramu bagai ombak yang memecah 

Auramu yang senantiasa gagah 

Menyadarkan kami akan fitrah 


3.Guru 

Oleh: Kahlil Gibran 

Barang siapa mau menjadi guru 

Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri 

Sebelum mengajar orang lain 

Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan 

Sebelum mengajar dengan kata-kata 

Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri 

Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri 

Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan 

Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain 

Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain 


4.Guruku Nomor Satu 

Oleh: Chairil Anwar 

Dengan namamu yang pengasih dan penyayang. 

Aku bahagia karena kamu adalah guruku 

Aku menikmati setiap pelajaran yang kamu ajarkan 

Sebagai seorang teladan, kamu menginspirasiku 

Untuk bermimpi, untuk bekerja dan untuk menggapai 

Dengan kebaikanmu, aku memperhatikanmu 

Tiap hari kamu menanamkan benih-benih 

Dengan motivasi dan pengalaman hidupmu 

Agar kutahu, agar kutumbuh dan agar kusukses 

Kamu menolongku mengembangkan potensiku 

Aku berterima kasih untuk semua jasa-jasamu 

Aku mendoakanmu tiap hari, dan aku ingin berkata 

Sebagai seorang guru, kamu nomor satu! 

5: Pesan untuk Guruku 

Oleh: Lisa Ardhian Widhia Sari 

Dalam lirih keluh di bibirku 

Aku benar tak maksud membencimu, wahai guruku 

Ego kami masih bangkitkan ragu 

Kesal dan bosan terus menipu, hati ini larut membisu 

Di relung terdalam, aku juga pernah sadar 

Kelabunya di mataku, kau tetaplah pengajar 

Mengalirkan bakti tanpa ingkar 

Demi negeri agar tidak buyar 


6.Tombak Keberhasilanku 

Oleh: Amanda Nurdhana D 

Pena menari di atas kertasku 

Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan 

Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan 

Menuntunku menuju jalan kesuksesan 

Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu 

Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku 

Mengajariku hal-hal baru 

Dengan sabar kau membimbingku 

Walau sikap nakalku kadang mengganggumu 

Sungguh besar pengabdianmu 

Untuk mencerdaskan generasi mudamu 

Terima kasih kuucapkan untukmu 

Guruku 

Kau adalah orang tua keduaku 

Kan kukenang selalu jasamu 

Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu 

Semoga selalu bahagia hidupmu 

Kebaikan akan selalu menyertaimu

 

7.Sebatang Rotan 

Oleh: Muhammad Sapikri 

Kalau bukanlah disebabkan sebatang rotan itu 

Tak akan mungkin aku mengenal namamu 

Saat sebatang rotan melecut di tubuhku 

Disitulah aku memahami rasa sakit 

Rasa sakit yang mengajar dan menuntunku pada kehidupan sesungguhnya 

Dia adalah guru mengajiku 

Di setiap malamnya, ia selalu melirihkan doa 

Agar muridnya kelas menjadi manusia yang berakhlak mulia 

Sebesar apapun namamu nanti 

Jangan kau lupa dengan sebatang rotan itu 

Biarpun kini rotan itu telah rapuh dan patah 

Rotan itu juga yang telah membesarkan namamu 


8.Bersamamu, Guruku 

Oleh: Yoga Permana Wijaya 

Ketika aku menatap langit 

Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit 

Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku 

Aku dapat menggapai cita setinggi itu 

Ketika aku memandang samudera 

Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada 

Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku 

Aku bisa merangkul mimpi seluas itu 

Ketika aku melihat gunung 

Beratnya takkan mampu kupikul di punggung 

Tapi tatkala aku melihatnya bersamamu, guruku 

Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu 

Itulah tinggi, luas dan bertanya jasa yang kau terima 

Berkatmu. Ku Menatap, ku memandang, ku melihat sisi lain dunia 

Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan 

Maka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunung 

Terhatur terima kasih untukmu, guruku. 


9.Didikan Keras 

Oleh: Chairil Anwar 

Ketika aku memasuki kelasmu, aku berpikir 

Tantangan apa yang akan kau berikan padaku 

Kamu memberiku motivasi untuk melewatinya 

Dan menolak kelemahan yang meragukan diri 

Kamu sungguh telah membuka pikiranku 

Dengan kebijakan, keras dan ketegasan 

Kamu membantuku untuk melihat atas 

Menemukan tujuan yang harus kucapai 

Kamu mengeluarkanku dari kegalauan 

Terima kasihku atas jerih payahmu 

Apa yang kau ajarkan akan menumbuhkanku 

Perhatianmu sangat menyentuh hati dan pikiranku 

Aku akan selalu mengingat jeweranmu 

Aku berharap semua guru sepertimu 


10. Perisai Langkah 

Oleh: Nukhairunnisak 

Terima kasih guruku Hadirmu bak perisai langkah 

Mengubur gelap pada masa 

Menebas kejahilan di dinding waktu 

Mengejar terang 

Membawa petuah 

Terimakasih guruku 

Tiada kata yang bisa menyetara jasamu 

Setiap momen bersamamu adalah rindu 

Senyummu lentara di ruang bisu 

Buku dan pensil yang kubawa 

Adalah cara bagi kita untuk melampirkan keinginan dan lelucon

11.Pahlawan yang Terlupakan 

Oleh: Ahmad Muslim Mabrur Umar 

Cermatilah sajak sederhana ini, kawan 

Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula 

Sosok yang terkadang terlupakan 

Sosok yang sering tak dianggap 

Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan 

Terka-lah kiranya siapa pahlawan ini 

Ingatlah lagi kiranya apa jasanya 

Ia tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perang 

Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya 

Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya 

Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya 

Bukan ia yang diharap menang 

Namun suksesmu dan sukseskulah menangnya 

Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini 

Karenanyalah kudapat tulis sajak ini 

Karenanyalah kau dapat baca sajak ini 

Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa 

Mungkin telah teringat olehmu kawan 

Mungkin telah kau terka jawabnya 

Ialah pahlawan dan orang tua kedua 

Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan. 


12.Sang Pengabdi 

Oleh: Zaniza 

Setiap pagi kau susuri jalan berdebu 

Berpacu waktu demi waktu 

Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot 

Tak hirau dingin memagut 

Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya 

Wajah-wajah lugu haus kan ilmu 

Menari-nari di pelupuk mata menunggu 

Untaian kata demi kata terucap seribu makna 

Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa 

Ruang persegi jadi saksi bisu pengabdianmu 

Menyaksikan tingkah polah sang penerus 

Canda tawa penghangat suasana 

Hening sepi berkutat dengan soal 

Lengking suara kala adu argumen 

Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu 

Entah berapa tinta tergores di papan putih 

Entah berapa lisan terucap sarat makna 

Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi 

Entah berapa ajaran budi kau tanamkan 

Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi 

Berserah diri mengharap kasih ilahi 

Ilmu kau beri harap kan berarti 

Satu persatu sang penerus silih berganti 

Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri 

Kau tetap di sini setia mengabdi 

Sampai masa kan berakhir nanti 


13.Pena sang Guru 

Oleh: Mesdiana 

Pena guruku 

Tak pernah bosan menari-nari di diriku 

Menuliskan banyak warna di jiwaku 

Coretan lembut, hangat menyentuh kalbuku 

Pena guruku hebat 

Karena penanya aku tak telat 

Tugas-tugasku tak lambat 

Walau panas matahari menyengat hingga hujan lebat 

Pena guruku sangat mengagumkan 

Aku pun terbuai angan 

Dunia akan kuguncangkan 

Menuju sebuah pencapaian 

Kuingin penaku seperti miliknya 

Menggoreskan, melukiskan dan mewarnai anak bangsa 

Hasil penamu tak kunjung penuh makna 

Kaulah sang penaku yang berjuang sepenuh jiwa 


14. Terima Kasih Guru 

Oleh: Chairil Anwar 

Terima kasih, Guru 

Untuk teladan yang telah kau berikan 

Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan 

Dan merefleksikan itu semua pada karakter dan pribadiku 

Aku mau menjadi sepertimu 

Pintar, menarik, dan gemesin 

Positif, percaya diri, protektif 

Aku mau menjadi sepertimu 

Berpengatahuan, pemahaman yang dalam, 

Berpikir dengan hati dan juga kepala 

Memberikan kami yang terbaik 

Dengan sensitif dan penuh perhatian 

Aku mau menjadi sepertimu 

Memberikan waktumu, energi, dan bakat 

Untuk menyakinkan masa depan yang cerah pada kita semua 

Terima kasih, Guru 

Yang telah membimbing kami 

Aku mau menjadi sepertimu 


15. Sebatang Kapur 

Oleh: Iroh Rohmawati 

Deretan deretan bangku tanpa kedua kaki tetap berdiri meski tidak mampu berdiri tegak 

Suara lantang terus kau keluarkan sampai mengusir tikus tikus kemalasan di otak kami 

Tanpa mengenal lelah kau terus mendidik kami 

Meski keringat bercucuran dan gaji tak seberapa dibandingkan gaji para aparatur aparatur negara yang tidak adil 

Guru... 

Nama yang akan selalu dikenang sepanjang masa 

Dengan kelincahan menarikan sebatang kapur di atas papan tulis yang mulai mengantuk 

Dan terus mendidik hingga kami mendapatkan arti pentingnya kehidupan 

16. Sang Penerangku 

Oleh: Linda Miliasari 

Wahai sang lentera hati 

Di saat kugelap akan ilmu 

Kaulah penerang mendatangiku 

Kau membuatku beranjak dari kebutaan ilmu 

Dengan sabar dan senang 

Kau mendidik kami setiap hari 

Coretan kisah penuh arti 

Tak lekang habis materi yang engkau kasih 

Pembuka cakrawala dunia ini 

Untaian mimpi penuh kasih 

Masa depanku terlihat cerah karenamu 

Jasamu sangat berarti 

Takkan bisa pernah terganti 

Kehadiranmu pasti Kunanti 

Selamat Hari Guru 


17.Bintang 

Oleh: Chairil Anwar 

Aku mencintai kelasmu 

Kamu membantuku 'tuk melihat 

Bahwa untuk hidup bahagia 

Belajar adalah kuncinya 

Kamu memahami muridmu 

Kamu perhatian dan pandai 

Kamu guru terbaik yang pernah ada 

Aku tahu itu dari awal kita bertemu 

Aku memperhatikan kata-katamu 

Kata-kata dari seorang guru sejati 

Kamu lebih dari teladan terbaik 

Sebagai guru, kamu adalah bintang 


18.Guruku 

Oleh: Asty Kusumadewi 

Dengan letih kau mengajariku 

Dengan sabar kau mengajariku 

Dengan hati kau mengajariku 

Dengan senyum kau mengajariku 

Arti dari sebuah rasa ikhlas 

Arti dari sebuah rasa tulus 

Itulah definisi dari dirimu 

Guru terbaikku 

Kau ajarkan semua hal baru 

Membaca 

Menulis 

Bercerita 

Hingga aku pandai dalam mengeja 

Guruku, 

Kaulah manusia yang kudoakan setelah orang tuaku 

Penuh kasih sayang kau berikan padaku 

Terima kasih atas dedikasimu 

Semoga engkau sehat selalu 


19.Guruku, Melati di Ujung Laman 

Oleh: Adin 

Bersamamu rekah yang berketap di puncak malam 

Tidak jua ranum di ujung pagi 

Namun titis embun masih jua mampu hembuskan harap 

Padamu yang masih igaukan fitri 

Dalam dekap yang erat di buhul lelap 

Langkah kakimu telah pecah di dalam leach 

Berkubang segala lantang 

Tentang suara yang tak jua pikirkan siang 

Bertekak membentuk luka 

Bertukak hingga kau tersiksa 

Setelah riuh tengkujuh subuh 

Kau masih hangat menyeduh tadah 

Manis gula di ujung madah 

Ada aku diselip dalam ratibmu 

Senyummu tetap manis melati di ujung laman 

Tingkahmu rentak zapin zaman berzaman 

Segalamu adalah pedoman 


20.Puisi di Hari Guru 

Oleh: Deni Prabowo 

Dia belajar dengan mengajar 

Dia mengajar dengan belajar 

Dia mendidik untuk kepandaian 

Bukan sekadar mencari gajian 

Walaupun aku sadar dan paham 

Banyak berita tentang dirimu 

Di mana gajimu tak sepadan lelahmu 

Kau tetap datang masuk ke kelas 

Mengajarkan hitung dan baca 

Mengenalkan seni dan sastra 

Menyelamatkan setiap manusia 

Dari lembah dalam kegoblokan 

Jauh ke dalam hutan lebat 

Kau tembus dengan semangat 

Memberikan ilmu pendidikan 

Menambah guna manusia 

Baca juga :

Puisi Lengkap Pendidikan


Kumpulan Puisi Untuk Memperingati Hari Guru Nasional Selain kado fisik, kalian dapat mengungkapkan rasa terima kasihmu kepada guru tercinta melalui rangkaian bait puisi. Adakah salah satu puisi Hari Guru Nasional di atas yang menurutmu menarik untuk dibaca  Puisi diatas kami kutip dari berbagai media online yang terpercaya terimakasih atas kunjungannya.