New Materi Teks Naskah Drama Judul Legenda Telaga Biru
New Materi Teks Naskah Drama Judul Legenda Telaga Biru. Untuk
sobat semua yang saat ini sedang membutuhkan naskah drama dengan judul seperti
diatas silahkan simak dan unduh secara lengkap berikut di bawah ini, namun
sebelum mengunduh dan menyimpannya ada baiknya sobat baca terlebih dahulu naskah
drama yang kami berikan ini karena tidak menutup kemungkinan terdapat kesalahan
dalam penulisan dan lain sebagainya. Untuk lebih lanjut berikut ini Teks Naskah
Drama Telaga Biru;
New Materi Teks Naskah Drama Judul Legenda Telaga Biru
Babak 1
Narator : Dahulu kala, terdapat
sebuah kerajaan yang sangat tentram dan makmur di Jawa Barat. Kerajaan itu di
pimpin oleh seorang raja yang baik dan bijaksana. Tak heran, kalau negeri itu
makmur dan tenteram. Tak ada penduduk yang lapar di negeri itu. Raja itu
dipanggil Raja Prabu. Tetapi keluarga kerajaan itu tidak memiliki seorang
anakpun. Penasehat Prabu menyarankan agar raja dan ratu untuk mengangkat
seorang anak.
Panasehat : “ Yang mulia, hamba
sarankan agar Yang Mulia mengangkat seorang anak saja.”
Raja Prabu : “ Tidak! Bagi kami
anak kandung adalah lebih baik daripada anak angkat.”
Babak 2
Narator : Sang Ratu sering murung
dan menangis di balkon istana. Sang Rajapun ikut sedih melihat istrinya
menangis.
Raja Prabu : “ Sudahlah bu kita
akan memiliki seorang anak kelak nanti.”
Ratu : “ Ya tentu saja Tuanku.”
Babak 3
Narator :Sehingga, suatu hari
Raja Prabu hendak pergi ke hutan untuk berdoa agar dikaruniai seorang anak.
Raja Prabu : “ Aku akan pergi ke
hutan untuk berdoa.”
Ratu : “ Baiklah. Hati- hati di
hutan tuanku. ”
Babak 4
Narator : Setelah beberapa bulan
kemudia semenjak Raja Prabu berdoa di hutan, permohonan sang Rajapun terkabul,
Sang Ratu mulai hamil.
Ratu : “ Prabu, aku hamil…”
(dengan wajah yang berseri- seri).
Raja Prabu : “ Benarkah itu???” (
dengan nada yang sedikit tak percaya).
Ratu : “ Ya benar.. Saya sudah ke
tabib istana dan tabib mengatakan bahwa saya hamil.”
Raja : “ Benarkah?? Ini akan
menjai kabar yang paling indah di kerajaan kita.”
Lihat materi laiinya:
Babak 5
Narator: Setelah 9 bulan lamanya
Ratu mengandung, Ratupun melahirkan seorang Putri yang sangat cantik Putri itu
diberi nama Nirwarna. Pndudukpun banyak mengiriminya mainan untung sang putrid.
Ratu : “ Lihatlah anak kita dia
sangat lucu dan cantik, saya berharap agar dia tumbuh menjadi seorang putri
yang cantik dan baik hati seperti wajahnya.”
Raja Prabu : “ Ya.. Saya yakin
putri kita akan tumbuh menjadi putri yang sangat cantik dan baik hati.”
Babak 6
Narator : Kasih saying Raja dan
Ratu yang selalu memberikan apapun yang diingini oleh Sang putri telah membuat
anak itu tumbuh menjadi seorang Putri yang sangat manja. Bila keinginan sang
Putri tak dikabulkan maka ia akan marah dan tak jarang dia berkata kasar kepada
orang tuanya. Tetapi masyarakat dan orang tuanya masih tetap mencintainya.
Purti : “Bunda aku mau seekor
kuda!!”
Ratu : “ Kita sudah memiliki
banyak kuda di peternakan sayang.”
Putri : “ Tidak aku tidak mau
yang ada di peternak! Aku mau kuda berwarna putih dengan bulu yang indah.”
Ratu : “ Kau sudah memilki 54
kuda. Bermainlah dengan kudamu yang sudah ada sayang.”
Putri : “ tidak aku tidak mau,
dasar kau orang tua pelit.”
Ratu : “ Ahhh… Sayang apa yang
kau katakan.”
Putri : “ Huh, dasar orang tua
yang tak berguna.”
Narator : Putripun meningggalkan
ibunya yang menangis sambil terduduk setelah melihat perilaku anaknya itu. Tak
terasa sudah 17 tahun umur sang putri, dia tumbuh menjadi seorang putri yang
paling cantik di negeri itu. Seluruh rakyat pergi ke istana untuk memberikan
hadiah kepada sang putri. Hadiah itu begitu banyak dan dikumpulakan di dalam
istana. Sang raja mengambil sdikit emas dan permata dan pergi ke tempa ahli
perhiasan untuk di buatnya menjadi kalung.
Sesampainya di tempat ahli
perhiasan.
Raja : “ Pak, bisakah anda
membuat sebuah kalung yang paling indah untuk puriku yang tercinta.”
Ahli perhiasan : “ Tentu saja
tuanka, dengan senang hati hamba akan melakukannya, silakan Tuanku menunggu
sebentar kalung pesanan Tuan akan segera hamba buat.”
Raja : “ Terima kasih banyak.”
Ahli perhiasan : “ Sama- sama
Tuanku.”
Narator : Setelah beberapa saat
menunggu akhirnya kalung itu selesai dibuat kalung itu sangat indah.
Raja : “ Wah. Ini adalah kalung
terindah yang pernah saya lihat, kau membuatnya dengan sangat baik.”
Ahli perhiasan : “ Terima kasih
Tuanku, untuk sang putrid hamba akan melakukan yang terbaik.”
Babak8
Narator : Setelah itu Raja
kembali ke dalam istana dan menyimpannya untuk diberikan kalung yang sangat
indah itu kepada putri tercintanya saat dia ulan tahun esok. Keesokkan harinya,
hari ulang tahun sang putripun tiba. Raja Prabu segera mengambil kalung yang
sangat inah itu, dan segera memberikannya kepada anaknya.
Raja Prabu : “ Anakku Putri
Nirwarna, hari ini adalah hari ulang tahunmu yang ke-17.”
Putri : “ Ya ayah.., aku
mengharapkan hadiah yang paling indah pada ulang tahunku yang ke-17 ini.”
Ratu : “ Selamat ulang tahun
anakku.”
Putri : “ Ya bunda…”
Raja Prabu : “Anakku, ayah sudah
mempersiapkan sebua hadiah yang paling indah, ini dia kalung permata yang
paling indah di seluruh dunia hanya untuk putri tercintaku.”
Babak 9
Narator : Raja Prabu segera
memberikan kalung itu kepada putrinya, tetapi Putri terlihat tidak menyukai
kalung tersebut.
Putri : “ hemm. Kalung apa ini
ayah. Kalung ini sangat jelek aku tidak mau mengenakannya di leherku yang
cantik ini, kalung itu hanya akan membuat leherku ini menjadi gatal saja
nantinya!”
Babak 10
Narator : Tidak ada satu orangpun
yang menyangka Sang putri akan mengatakan hal tersebut, semuanya terdiam tak
ada satupun yang berbicara, tiba- tiba terdengar isak tangis sang Ratu yang
kemudaian diikuti oleh tangisan semua orang.
Ratu : “ hu hu hu hu, ada apa
denganmu nak?”
Putri ; “ aku takkan mengenakan
kalung itu!”
Narator : Sang putri segera membuang
kalung itu ke halaman istana, kalung tersebut menjadi rusak dan permatanya
tersebar ke seluruh halaman istana.
Putri : “ Huh dasar kalung
jelek.”
Babak 11
Narator : Tiba- tiba sebuah mata
air muncul dari halaman istana, percikan airnya membuat sebuah genangan air di
halaman istana. Semua orang sangat ketakutan dan menyalahkan hal tersebut
kepada sang putri.
Rakyat : “ Apa yang telah kau
lakukan Putri jahat! Kau telah membayakan smua rakyatmu lihatlah ulahmu!”
Narator : Sang putri sangat
ketakutan dia menyesal atas semua perbuatan jahatnya. Tapi genangan itu telah
menjadi sebuah danau yang sangat besar dan menenggelamkan seluruh istana. Oleh
rakyat sekitar, danau itu disebut sebagai “ Telaga Warna”. Danau itu berada di
daerah puncak. Di hari yang cerah, kita bisa melihat danau itu penuh warna yang
indah dan mengagumkan. Warna itu berasal dari bayangan hutan, tanaman,
bunga-bunga, dan langit di sekitar telaga. Namun orang mengatakan, warna-warna
itu berasal dari kalung Putri yang tersebar di dasar telaga.
New Materi Teks Naskah Drama Judul Legenda Telaga Biru. Sekian teks
naskah drama yang dapat kami berikan untuk sobat yang saat ini sedang
membutuhkanya, mainkan drama diatas dengan penuh konseentrasi dan penjiwaan
kami yakin hasilnya akan sangat memuaskan, karena naskah drama diatas hingga
saat ini masih sering digunakan untuk mengikuti lomba-lomba drama. Sampai jumpa
pada postingan berikutnya sekian dan terimakasih